Jumat, 15 Maret 2013
Penalaran Deduktif Induktif
Diposting oleh Tika Yuliasih | di 02.14 |
PENGERTIAN PENALARAN
Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (observasi empiric) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian.berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan berbentuk proposisi-proposisi yang sejenis,berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar,orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui.proses inilah yang disebut menalar. Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence). Hubungan antara premis dan konklusi disebut konsekuensi
Ada dua metode dalam penalaran,yaitu:
1. DEDUKTIF
Penalaran deduktif dibidani oleh filosof Yunani Aristoteles merupakan penalaran yang beralur dari pernyataan-pernyataan yang bersifat umum menuju pada penyimpulan yang bersifat khusus. Sang Bagawan Aristoteles (Van Dalen:6) menyatakan bahwa penalaran deduktif adalah, ”A discourse in wich certain things being posited, something else than what is posited necessarily follows from them”. pola penalaran ini dikenal dengan pola silogisme. Pada penalaran deduktif menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.
Corak berpikir deduktif adalah silogisme kategorial, silogisme hipotesis, silogisme alternatif. Dalam penalaran ini tedapat premis, yaitu proposisi tempat menarik kesimpulan. Untuk penarikan kesimpulannya dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Penarikan kesimpulan secara langsung diambil dari satu premis,sedangkan untuk penarikan kesimpulan tidak langsung dari dua premis.
Contoh :
- Laptop adalah barang elektronik dan membutuhkan daya listrik untuk beroperasi
-DVD Player adalah barang elektronik dan membutuhkan daya listrik untuk beroperasi
kesimpulan ---> semua barang elektronik membutuhkan daya listrik untuk beroperasi
CIRI-CIRI :
- Kalimat utama ada di awal paragraph
- Kalimat disusun dari pernyataan umum yang lantas disusul dengan penjelasan
2. INDUKTIF
Penalaran induktif adalah proses penalaran untuk manari kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum berdasarkan fakta – fakta yang bersifat khusus, prosesnya disebut Induksi. Penalaran induktif tekait dengan empirisme. Secara impirisme, ilmu memisahkan antara semua pengetahuan yang sesuai fakta dan yang tidak. Sebelum teruji secara empiris, semua penjelasan yang diajukan hanyalah bersifat sentara. Penalaran induktif ini berpangkal pada empiris untuk menyusun suatu penjelasan umum, teori atau kaedah yang berlaku umum.
Contoh :
Harimau berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan. Babi berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan. Ikan paus berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan
Kesimpulan: semua hewan yang berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan.
CIRI-CIRI:
- kalimat utama berada di akhir paragraph.
- kalimat disusun dari uraian/penjelasan bersifat khusus diikuti dengan kalimat pernyataan umum
Sumber:
http://genryusai.wordpress.com/2012/03/09/pengertian-penalaran/
http://rachmawatinadya.blogspot.com/2011/10/pengertian-penalaran-dan-macam-macam.html
http://www.naylacorp.com/2012/09/contoh-paragraf-deduktif.html
http://irpantips4u.blogspot.com/2012/03/penalaran-induktif-dan-deduktif.html
http://adehamdani.blogspot.com/2011/10/macam-macam-penalaran.html
http://monananya.blogspot.com/2010/03/pengertian-penalaran-induktif-penalaran.html
http://edansob.blogspot.com/2011/04/pengertian-ciri-ciri-dan-contoh-dari.html
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar