Rabobank
Indonesia adalah anak perusahaan dari Rabobank Group
yang merupakan salah satu penyedia layanan jasa keuangan terbesar di
Belanda. Rabobank Indonesia mengawali bisnisnya dengan
memberikan layanan perbankan korporasi. Seperti perusahaan induknya di
Belanda, Rabobank Indonesia memiliki pengetahuan yang baik mengenai Food and
Agribusiness (pangan dan agribisnis). Rabobank Indonesia memiliki
rencana untuk tumbuh cepat dan menjadi salah satu bank terdepan dalam
memenuhi kebutuhan bisnis dan pengusaha. Saat ini Rabobank Indonesia
memberikan layanan perbankan kepada nasabah korporasi, komersial, UKM melalui
jaringannya yang terdiri dari 89 kantor di 32 kota di Indonesia.
“Sharing knowledge and working together towards a
sustainable future” atau berbagi pengetahuan dan bekerjasama menuju masa depan
yang berkelanjutan menjadi acuan dari Rabobank dalam menjalankan bisnisnya di
seluruh dunia. Di manapun Rabobank beroperasi visinya terhadap prinsip
keberlanjutan diterapkan juga melalui program tanggung jawab social (CSR)
perusahaannya. Apa yang dilakukan RII (Rabobank Internasional Indonesia) merupakan
wujud dan komitmen Rabobank pada prinsip-prinsip keberlanjutan terkait pangan
dan agribisnis sekaligus bagaimana RII dapat menjadi pemberi solusi di suatu
lingkungan masyarakat. Seperti Rabobank Group, RII ingin memberikan kontribusi
terhadap peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat.
Karena itu, di RII program
CSR atau tanggung jawab sosial perusahaan di bawa ke dalam bisnis
inti dan cara beroperasi. Dalam penerapannya, RII memastikan
penggunaan yang bijak atas sumber daya yang langka, menerapkan kebijaksanaan
pembelian yang tegas, dan mengembangkan kriteria dalam menentukan nasabah dan calon
nasabah potensial terkait aktivitas-aktivitas bisnis yang dilakukannya.
Dalam hal
tanggung jawab perusahaan, di Indonesia terdapat inisiatif-insiatif
lokal dari RII dan juga inisiatif-inisiatif yang datang dari Rabobank
Group yang dilakukan dengan dukungan Rabobank Foundation yang semuanya
bertujuan meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat.
Rabobank
Foundation adalah bagian dari Rabobank Group yang sangat
berpengalaman dalam mengelola proyek yang berhubungan dengan koperasi,
perbankan dan pertanian. Dalam banyak kasus, dukungan
diberikan secara berintegrasi dengan cabang-cabang Rabobank, RIAS
(Rabobank International Advisory Services), dan nasabah Rabobank.
Rabobank Foundation didirikan tahun 1973 dan mendukung lebih dari 150
proyek setahun di seluruh dunia. Aktivitas Rabobank Foundation telah
menyentuh lebih dari 3,5 juta orang di seluruh dunia. Rabobank
Foundation secara aktif berupaya meningkatkan taraf hidup masyarakat di 25
negara berkembang termasuk Indonesia. Aktivitasnya fokus kepada
micro-financing dan pengembangan rantai pasok yang berkelanjutan.
Pada tahun 2010 ini terdapat 20
inisiatif CSR yang dilaksanakan di Indonesia. Beberapa di antaranya adalah:
>> Beasiswa IPB
Sejalan
dengan komitmen RII untuk mendukung program pendidikan dan berbagi
pengetahuan, RII memberikan beasiswa kepada 6 orang mahasiswa Institut
Pertanian Bogor (IPB). Ke enam orang mahasiswa tersebut mendapatkan
beasiswa untuk membiayai pendidikannnya selama di IPB yang mencakup uang
sekolah, biaya hidup, buku dan penelitian untuk membuat tugas akhir.
Sebagai bank yang fokus di bidang
Food and Agribusiness, RII memberikan perhatian besar untuk
mendukung mahasiswa-mahasiswa IPB yang di masa depan
akan menentukan kebijakan pertanian di Indonesia dan memajukan
agribisnis. Penyerahan beasiswa dilakukan di Jakarta oleh anggota Dewan
DIreksi RII.
>> “Rabobank Cinta Lingkungan” mengajarkan murid-murid SD bertanam sayur
RII mengadakan kegiatan
Green-CSR yang diberi nama “Rabobank Cinta Lingkungan”.
Latar belakang Rabobank Cinta Lingkungan adalah kurangnya budaya yang mendukung terciptanya lingkungan yang baik. Tidak seperti inisiatif hijau yang umumnya menanam tanaman yang hidup untuk jangka panjang dan penghijauan, program ini akan mengajarkan siswa sekolah dasar bagaimana menanam sayuran dari bibit yang berkaitan karena dengan kurikulum sekolah. Program ini ikuti oleh 10 Sekolah Dasar yaitu SD Annisa Bintaro, SD. Asisi Tebet, SD Dian Harapan Daan Mogot, SD Mutiara Bangsa Poris, SD St. Angela Bandung, SD Xaverius Teluk Betung , SD Maria Assumpta Klaten, SD. Kanisius Klaten, SD YPPI Tunjungan dan SD Xin Zhong dengan. Sebanyak siswa 2.700 siswa belajar menanam, merawat hingga memanen bayam merah. Kegiatan ini mendapat sambutan yang baik dari pihak sekolah maupun siswa karena merupakan cara belajar yang menarik dimana siswa dapat langsung mempraktekkan cara bercocok tanam yang baik dan benar. Siswa yang berhasil memanen bayam dengan hasil yang baik mendapatkan hadiah voucher tabungan dari RII.
Latar belakang Rabobank Cinta Lingkungan adalah kurangnya budaya yang mendukung terciptanya lingkungan yang baik. Tidak seperti inisiatif hijau yang umumnya menanam tanaman yang hidup untuk jangka panjang dan penghijauan, program ini akan mengajarkan siswa sekolah dasar bagaimana menanam sayuran dari bibit yang berkaitan karena dengan kurikulum sekolah. Program ini ikuti oleh 10 Sekolah Dasar yaitu SD Annisa Bintaro, SD. Asisi Tebet, SD Dian Harapan Daan Mogot, SD Mutiara Bangsa Poris, SD St. Angela Bandung, SD Xaverius Teluk Betung , SD Maria Assumpta Klaten, SD. Kanisius Klaten, SD YPPI Tunjungan dan SD Xin Zhong dengan. Sebanyak siswa 2.700 siswa belajar menanam, merawat hingga memanen bayam merah. Kegiatan ini mendapat sambutan yang baik dari pihak sekolah maupun siswa karena merupakan cara belajar yang menarik dimana siswa dapat langsung mempraktekkan cara bercocok tanam yang baik dan benar. Siswa yang berhasil memanen bayam dengan hasil yang baik mendapatkan hadiah voucher tabungan dari RII.
>> Program biogas untuk
Koperasi Peternak Susu Bandung Utara (KPSBU)
Dasar
pemikiran dilaksanakannya program biogas ini adalah banyaknya peternak
sapi penghasil susu di daerah ini. Kotoran sapi yang dihasilkan cukup
banyak dan dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan biogas yang merupakan sumber
energi alternatif ramah lingkungan. Gas dari kotoran hewan dapat digunakan
untuk keperluan rumah tangga seperti memasak sehingga mengurangi
pengeluaran petani untuk membeli gas alam. Program biogas ini dilaksanakan
dengan bermitra dengan kedutaan Belanda di Indonesia dan Hivos untuk
menyediakan alat untuk memproses kotoran sapi dengan teknologi fermentasi gas
metana sederhana menjadi energi alternatif. Saat ini sekitar 150 rumah
tangga telah menggunakan biogas untuk rumah tangga. Selain itu pupuk yang
dihasilkan dari proses ini memberikan hasil yang sangat baik untuk tanaman
sayur-mayur.
Selain
program beasiswa IPB, biogas, dan penanaman bayam merah di
sekolah-sekolah, program-program lain yang dilakukan adalah program pembiayaan
dan bantuan teknik untuk petani, peternak dan anggota koperasi yang dilakukan
di Lombok, Jogyakarta, Toraja, Tomohon, Malang, Jakarta, Jember,
Pengalengan, Bogor, dan Medan.
Sumber: